Berangkat dari cita-cita Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) untuk mewujudkan Jawa Barat menjadi Provinsi Digital, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) melalui Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat (Diskominfo Jabar) dan Jabar Digital Service (JDS) terus melakukan upaya percepatan digitalisasi di Jabar. Bukan sekadar mendigitalisasi segala bentuk layanan publik, namun berupaya mengajak masyarakat untuk beradaptasi bersama, menuai manfaat teknologi dalam meringankan aktivitas sehari-hari.

Perjalanan mendigitalisasi di Jabar tidaklah mudah. Setahun berproses, tiba-tiba pandemi Covid-19 datang. Pandemi tidak menjadi penghambat bagi proses transformasi dan inovasi digital di Jabar. Justru di tengah kalut kala itu, lahir aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) yang hadirkan informasi dan layanan kesehatan pendukung kedaruratan pandemi.

Kolaborasi pentahelix jadi kunci utama dalam ciptakan berbagai inovasi program dan produk digital. Dalam kurun waktu 4 tahun (2019-2022), ragam program dan produk digital unggulan lahir guna mewujudkan Jabar Juara yang berbasis data dan teknologi dalam mendukung pelayanan masyarakat dan pengambilan kebijakan yang responsif, adaptif, dan inovatif.

Dimulai dengan Membangun Pusat Kendali Jabar Command Center

Foto : Dokumentasi Jabar Digital Service

Hadirnya fasilitas visualisasi dan integrasi data menjadi penting dalam mendukung kegiatan pemantauan, koordinasi, dan pengambilan keputusan di lingkungan Pemdaprov Jabar. Hingga tahun 2018 pertukaran informasi dan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota belum terintegrasi sehingga menjadi tantangan dalam proses pengambilan keputusan.

Pada tahun 2019, Jabar Command Center (JCC) mulai dibangun sebagai solusi untuk menjawab persoalan tersebut. Ruang komando ini dilengkapi dengan berbagai dashboard dan sistem yang terhubung, seperti Dashboard Sapawarga, Dashboard Open Data, Dashboard Pikobar, serta aplikasi internal Diskominfo kabupaten/kota yang tergabung dalam satu portal aplikasi Interactive System Control (ISC).

Adanya JCC bertujuan untuk memberikan respon cepat tanggap terhadap berbagai peristiwa penting, termasuk dalam pengambilan keputusan, seperti tahun 2020, JCC diresmikan dan difungsikan untuk merespon krisis pandemi Covid-19, sebagai monitoring aplikasi Pikobar dan layanan Hotline 24 jam.JCC juga dilengkapi dengan fasilitas meeting dan event yang digelar secara virtual. Kini, sebanyak 19 Command Center di berbagai kabupaten/kota telah berdiri, dengan 11 di antaranya merupakan replikasi dari JCC dan 7 lainnya dibangun menggunakan dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pangkas Birokrasi dengan Sistem Persuratan Elektronik SIDEBAR

Launching SIDEBAR mobile  (Foto : golali.id)

Melihat lambatnya proses administrasi persuratan di lingkungan Pemdaprov Jabar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat (Dispusipda Jabar) berinisiasi untuk membangun ekosistem e-office melalui aplikasi. JDS kemudian turut berperan dalam pengembangannya.

Sistem Informasi Dokumen Elektronik Jawa Barat (SIDEBAR), dilengkapi dengan 3 fitur utama, yaitu fitur Pembuatan Surat, Distribusi Surat, dan Disposisi Surat untuk proses persuratan yang lebih efektif dan efisien. Selain memangkas waktu, SIDEBAR telah berhasil mengurangi penggunaan kertas dengan jumlah yang besar. Persuratan pun terarsipkan rapi dengan sistem yang saling terintegrasi. Sistem ini dapat diakses oleh Perangkat Daerah (PD) melalui website dan aplikasi mobile.

Kini, 83% PD/Biro telah menggunakan SIDEBAR. Lebih dari 500 ribu naskah telah didistribusikan secara elektronik melalui SIDEBAR, menghemat biaya dan menghemat penggunaan kertas hingga 261 juta lembar. 

Mendukung Kebijakan Berbasis Data Hingga Permudah Warga untuk Mendapatkan Data yang Akurat Melalui  Ekosistem Data Jabar

Launching Ekosistem Data Jabar (Foto : dok. JDS) 

Selaras dengan yang selalu digaungkan Kang Emil “Good Data, Good Decisions”, pada 2019, JDS bersama Bidang Statistik Diskominfo Jabar membangun Ekosistem Data Jabar (EDJ)—dalam upaya mendukung pengambilan keputusan berbasis data agar lebih terukur dan menjadi dasar pembangunan yang berkelanjutan.

Kehadiran EDJ juga sebagai upaya Pemdaprov Jabar untuk membenahi transparansi dan akuntabilitas pemerintahan serta mengakomodir kebutuhan masyarakat akan data yang mutakhir dan akurat. Melalui EDJ, kini banyak data di Jawa Barat bisa lebih mudah dan cepat diakses oleh masyarakat maupun instansi pemerintah. 

Di EDJ, pengguna dapat mengakses data data dalam ragam bentuk, di antaranya dataset, infografis, artikel, dan data geospasial. Guna memudahkan keterbacaan data dan mendapatkan insight dengan mudah, setiap data berkualitas yang tersedia diolah menjadi dashboard dengan berbagai topik, seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan, industri, dan informasi Covid-19.

Hingga kini, tersedia 14.036 dataset, 65 visualisasi, 71 infografis, 14 artikel, dan 125 dataset geospasial. Akses website EDJ dan nikmati kemudahan akses data di data.jabarprov.go.id/.  

Kurangi Desa Blank Spot Hingga Hadirkan Teknologi IoT untuk Para Petani melalui Desa Digital

Peluncuran Desa Situmandala sebagai Desa Digital (Foto : dok. JDS) 

Dengan jumlah 5.312 desa yang ada di Jawa Barat, artinya membangun Jawa Barat sama dengan membangun dari desa-desanya. Pemdaprov Jabar mulai bergerak, bantu ringankan pekerjaan warga desa dengan memperkenalkan teknologi melalui program Desa Digital. Kehadiran program ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa melalui digitalisasi, pengembangan kapasitas masyarakat, dan maksimalisasi potensi desa. Juga sebagai jawaban atas kesenjangan digital di Jawa Barat.

Sebanyak 1.192 infrastruktur internet seperti Very Small Aperture Terminal (VSAT), Radio Link, dan fiber optic telah dibangun di desa-desa, sehingga kini, 93% desa di Jawa Barat sudah dapat mengakses internet. Melakukan pendampingan pemasaran digital kepada 1.445 BUMDes dan membangun website Pahlawan Desa—website yang mengintegrasikan beberapa marketplace. Melalui website ini, proses pemasaran produk usaha desa menjadi lebih mudah dan efisien.

Pemdaprov Jabar melalui program Desa Digital juga telah memberikan pelatihan dan subsidi sewa alat teknologi pertanian dan perikanan berbasis internet of things  (IoT) kepada para petani dan pembudidaya ikan selama 3 sampai 4 bulan. Pada Desa Digital Pertanian, beberapa petani di 22 desa diberikan alat pengairan dan pemupukan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone serta alat portable pembaca kondisi tanah dari Habibi Garden. Melalui alat ini, rata-rata penggunaan pupuk menjadi lebih efisien sehingga modal untuk pembelian pupuk mengalami penurunan sebesar 24,3%. Rata-rata hasil panen dan keuntungan pun meningkat sebesar 55,3% dan sebesar 31,1%.

Sementara pada Desa Digital Perikanan, beberapa pembudidaya ikan dan udang yang tersebar di 86 desa diberikan alat eFeeder eFishery atau pemberi pakan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone. Hasilnya, rata-rata proses kerja pembudidaya menjadi lebih efisien (jumlah kunjungan ke kolam menurun 33,3%), tingkat kelangsungan hidup ikan meningkat sebesar 50%, dan waktu panen ikan menjadi lebih cepat (dengan rata-rata panen 1,1 bulan).

Melahirkan programmer kompeten bertaraf internasional

Foto : Dokumentasi Jabar Digital Service

Tak hanya itu, program Desa Digital juga telah melahirkan 1.452 talenta digital baru melalui pelatihan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC). Mereka merupakan anak muda potensial yang telah mendapatkan pelatihan mobile development, web front-end, web back-end, dan digital marketing selama 1 hingga 5 bulan. Beberapa di antaranya telah bekerja di pemerintahan, startup, bank, dan membangun perusahaan konsultan IT. Kami bercita-cita untuk melahirkan programmer kompeten dan digital marketer yang siap bekerja di pasar local, nasional hingga industri berskala internasional. Melalui program ini, kami bantu latih potensi peserta untuk mendapatkan pekerjaan, pembinaan karir, dan menciptakan peluang bagi anak bangsa untuk menjadi pemimpin dalam perkembangan inovasi dan teknologi di masa depan.

Meluncurkan Pikobar, Atasi Pandemi dengan Teknologi

Launching PIKOBAR (Foto : dok. JDS)

Tepat tiga hari setelah pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia, Gubernur Ridwan Kamil melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) berinisiatif membangun Pikobar. Tersedia dalam bentuk website dan aplikasi (iOS dan Android), Pikobar dikembangkan secara iteratif oleh JDS untuk memberikan update informasi kasus pandemi secara real-time dan membantu publik mendapatkan informasi  tentang fasilitas pengujian, pelacakan, dan penanganan isolasi.

Sejak awal rilis, Pikobar telah banyak berevolusi. Beragam fitur berhasil kami ramu dalam waktu singkat untuk menunjang efisiensi dan efektivitas penanganan pandemi. Melalui sistem penanganan Covid-19 yang terintegrasi, Pikobar sukses memberikan bantuan untuk ribuan bahkan jutaan warga Jawa Barat di masa pandemi secara end-to-end. Per Oktober 2022, lebih dari 5 juta sampel data telah didiagnosis lewat Pikobar SIMLab, lebih dari 20 ribu orang terbantu lewat telekonsultasi, lebih dari 18 ribu warga mendapatkan paket obat dan vitamin gratis selama Isoman. 

Tanpa mengabaikan kebutuhan akan update informasi Covid-19, di akhir tahun 2022 ini aplikasi Pikobar resmi dinonaktifkan dan dialihkan sebagai salah satu menu di aplikasi Sapawarga. Fitur-fitur di aplikasi Pikobar terkait jadwal vaksinasi, pusat informasi Covid-19, konsultasi dokter, dan permohonan obat  kini dapat diakses melalui aplikasi Sapawarga. 

Akses Informasi dan Layanan Publik #LebihPraktis

Foto : Dokumentasi Jabar Digital Service

Kini, masyarakat bisa lebih mudah mengakses berbagai informasi dan layanan publik serta menyampaikan aspirasi melalui platform satu pintu Portal Jabarprovgoid dan aplikasi Sapawarga. JDS bersama Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar membangun Portal Jabarprovgoid sebagai suguhkan ragam informasi tentang Jabar, termasuk informasi mengenai layanan publik yang akurat dan terpercaya.

Hadirnya Portal Jabarprovgoid berusaha menjawab keresahan masyarakat atas sulitnya mencari informasi seputar Pemdaprov Jabar dengan memperbarui tampilan, konten, maupun fitur layanan informasi melalui desain yang ramah pengguna. Dilengkapi dengan Content Management System (CMS) yang bantu Perangkat Daerah (PD)—sebagai pengelola dan penyedia informasi—dalam melakukan manajemen konten secara efektif dan efisien.  Portal ini dapat diakses di url jabarprov.go.id.

Transformasi digital dilakukan untuk mendekatkan warga dengan pemerintah. Di akhir tahun 2019, JDS bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD Jabar) merilis aplikasi Sapawarga sebagai tempat warga menyalurkan aspirasi, mendapatkan informasi, dan mengakses layanan publik hanya dengan satu klik. 

Ketua RW dipilih sebagai pengguna awal Sapawarga karena memiliki tanggung jawab sebagai gerbang utama informasi dan pelayanan publik untuk warga di sekitarnya. Lebih dari 39 ribu pengguna Sapawarga RW (Desember 2019–September 2022) terbantu dengan fitur-fitur di aplikasi Sapawarga.

Di antaranya melalui fitur Verifikasi & Validasi Bansos Provinsi (bantuan Covid-19), lebih dari 2 juta data bansos tervalidasi, sehingga dapat terdistribusikan dengan adil dan tepat sasaran. Pada tahun 2022, sebagai solusi krisis ketersedian minyak goreng di pasaran, Sapawarga merilis fitur Pemirsa Budiman (Pemesanan Minyak Goreng Curah Bersubsidi via Sapawarga untuk Ibu-Ibu di mana-mana), lebih dari 200 ribu liter minyak goreng bersubsidi didistribusikan kepada masyarakat di Jawa Barat. 

Di akhir tahun 2022, akhirnya aplikasi Sapawarga resmi dirilis kembali oleh Kang Emil untuk publik secara luas. Sesuai visinya, aplikasi Sapawarga dipersiapkan untuk menjadiJabar Super Apps di mana seluruh layanan publik di Jawa Barat nantinya bisa diakses hanya dalam satu aplikasi. Bisa akses layanan transaksional seperti bayar pajak kendaraan yang telah disimplifikasi (dari 17 langkah menjadi 4 langkah), layanan informasi, dan layanan interaktif. Terbaru, Sapawarga hadirkan menu Layanan Masjid Raya Al Jabbar untuk pemesanan tiket Galeri Rasulullah SAW hingga ajukan kegiatan majelis taklim, fitur Layanan Pendidikan, seperti Beasiswa Future Leader dan Aduan Perundungan Siswa.

Menuju Cemerlang Masa Depan Digitalisasi Jabar

Empat tahun sudah Pemdaprov Jabar mengupayakan yang terbaik. Mengawal Jawa Barat menjadi provinsi terdepan dalam penggunaan data dan teknologi untuk mendukung layanan dan perumusan kebijakan publik yang lebih responsif, adaptif, dan inovatif.

Tidak akan berhenti sampai di sini. Produk dan program yang telah ada akan terus dikembangkan melalui inovasi dan kolaborasi untuk Jawa Barat juara lahir batin.

Karena sejatinya tujuan transformasi digital pemerintahan bukanlah penggunaan produk dan teknologi digital di lembaga pemerintahan semata. Melainkan, meningkatkan kualitas relasi warga dan pemerintahnya. Teknologi dan inovasi digital dapat mendukung layanan publik, membuat kebijakan berbasis data, meningkatkan partisipasi warga yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup warga.

Penulis

Ir. H. Juwanda 

– Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat

– Staf Khusus Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,  Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi

Penulis Pendamping

Acep Candra Suhendar, S.I.Kom

– Content Writer Jabar Digital Service

Nita Fitriani, S.IP

– Content Writer Jabar Digital Service