Jawa Barat–Pada akhir tahun 2022, baru saja diresmikan salah satu masjid raya di Kota Bandung yaitu Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ). Sudah didesain sejak tahun 2015 oleh Ridwan Kamil, masjid ini ditetapkan sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Desainnya yang ikonik banyak menarik perhatian masyarakat untuk datang sekedar berkunjung hingga beribadah.
Setiap sudut bangunan tidak terlepas dari makna yang mendalam yang ada di baliknya. Seperti bangunan utama yang dirancang dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna. Di bagian dinding sisi barat, terdapat mihrab yang terhubung hingga mahkota di pucuk langit-langit yang melambangkan bahwa hanya kepada Allah SWT kita meminta.
Berbeda dengan sisi religius, tidak lupa setiap desain dibuat agar bisa merepresentasikan Provinsi Jawa Barat. Seperti pada ruang salat yang dihiasi 27 relung terbuat dari relief tembaga yang ditempa dengan halus oleh tangan-tangan terampil para perajin Jawa Barat yang sangat tekun. Relief berupa motif batik ini mewakili tiap kota dan kabupaten yang sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat. Selain keindahan, danau yang mengelilingi masjid memiliki fungsi penting sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air.
Masjid Raya Al Jabbar dirancang untuk bisa menjadi rumah peribadatan juga menjadi wahana edukasi Islam bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Di lahan seluas 26 Ha ini terdapat taman-taman tematik tentang kenabian yang menarik untuk dikunjungi. Juga salah satu tempat yang banyak menarik perhatian yaitu Museum Galeri Rasulullah. Di museum ini pengunjung dapat mengetahui perjalanan kenabian Rasulullah SAW hingga sejarah perkembangan Islam di Jawa Barat dengan suasana yang lebih menarik dan interaktif.
Pemanfaatan Teknologi dalam Memakmurkan Masjid
Selain dari sisi desain, hakikat dari keberadaan masjid yaitu mencapai kemakmuran masjid, maka dibutuhkan strategi pengelolaan masjid yang tepat sasaran. Setidaknya ada 4 aspek yang harus diperhatikan, yakni pemetaan dakwah, pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan islam untuk masyarakat. Untuk mendukung tujuan kemakmuran masjid tersebut, maka dibuatkan sebuah grand design teknologi informasi untuk membantu pengelolaan Masjid Raya Al Jabbar menjadi lebih cepat, tepat, transparan, efektif, dan efisien bagi masyarakat dan pengelola masjid.
Grand design teknologi informasi Masjid Raya Al Jabbar dipetakan menjadi 7 kelompok urusan yang dapat dibantu oleh teknologi informasi. Dari aktifitas primer hingga aktifitas pendukung. Setidaknya terdapat 114 potensi layanan yang dapat dikembangkan berdasarkan value chain Masjid Raya Al Jabbar dan pemenfaatan teknologi informasi.
Grand design teknologi informasi Masjid Raya Al Jabbar berhasil diimplementasikan salah satunya melalui situs resmi yaitu https://aljabbar.jabarprov.go.id/. Melalui situs resmi tersebut masyarakat dapat mencari tahu berbagai informasi terbaru mengenai Masjid Raya Al Jabbar dan berbagai kegiatan di dalamanya. Selain itu, tersedia pula dashboard publik untuk melihat statistik kondisi terkini di Al Jabbar https://dashboard.jabarprov.go.id/id/dashboard-static/masjid-aljabbar.
Sebagai bentuk integrasi satu pintu layanan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Masjid Raya Al Jabbar juga telah terhubung dengan aplikasi Sapawarga Jabar Super Apps. Seluruh proses transaksional data juga langsung diolah oleh pusat data, Core Data Jabar, menjadi big data analytic yang dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dalam bentuk Dashboard Executive Jabar sebagai upaya efektifitas pengambilian keputusan.
Berbagai Layanan yang Tersedia
Layanan perdana adalah layanan permohonan majelis taklim bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara di Masjid Al Jabbar. Melalui aplikasi Sapawarga, warga pemohon dapat mengajukan permohonan kegiatan. Setiap hasil pengajuan yang diterima, akan ditampilkan pada situs resmi Masjid Raya Al Jabbar secara real-time. Sampai saat ini telah berlangsung 39 kegiatan telah dilakukan, dan akan ada 21 kegiatan yang akan datang dengan total peserta taklim sebanyak 59.108 orang.
Layanan unggulan selanjutnya adalah pemesanan tiket online masuk Museum Galeri Rasulullah melalui aplikasi Sapawarga. Dengan suasana yang lebih interaktif dan pemanfaatan teknologi terkini, menjadikan Masjid Raya Al Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini. Semenjak dibuka hingga 11 Agustus 2023, jumlah tiket terpesan sebanyak 11.763 tiket.
Demi kemudahan akses masyarakat, semua informasi & layanan tersedia di situs resmi Masjid Raya Al Jabbar yang berisi fitur-fitur sebagai berikut :
- Agenda Kajian
- Video Kajian
- Profile (Sejarah, Keunggulan, Fasilitas masjid)
- Pendaftaran Kegiatan taklim/Pengajian
- Virtual Tour Ma’rodh
- Fasilitas masjid
- Petunjuk Arah menuju masjid
- Dashboard publik pengunjung & kegiatan aljabbar
- Sosial media MRAJ
- Berita terkait MRAJ
Seluruh area masjid juga sudah dilengkapi dengan CCTV Artificial Intelligent People Counting untuk dapat menghitung dan menganalisis pengunjung yang berkunjung. Sejak 5 April–14 Agustus 2023 setidaknya ada 1,8 juta masyarakat yang mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar.
Selain layanan, tersedia juga layanan pencatatan rekam medis kesehatan masyarakat yang berkunjung ke klinik kesehatan Masjid Raya Al Jabbar sebagai bentuk dokumentasi layanan dan pengendalian kebutuhan logistik barang medis habis pakai dan obat-obatan.
Dari Karya Seni Menuju Kemakmuran Sejati
Dengan berbagai layanan dan fasilitas, Masjid Raya Al Jabbar di Jawa Barat menonjol bukan hanya dengan arsitektur ikonik dan kemewahannya yang merangkum seni dan budaya Jawa Barat, tetapi juga melalui penggunaan teknologi informasi yang cerdas. Grand Design teknologi informasi ini merentang dari sistem manajemen dan pemantauan hingga layanan masyarakat dan integrasi dengan platform pemerintah lainnya.
Semua upaya ini mencerminkan komitmen Masjid Raya Al Jabbar dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman dan pelayanan pengunjung, sekaligus mencapai tujuan utama masjid yaitu kemakmuran dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Penulis
Ir. H. Juwanda
– Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat
– Staf Khusus Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Bidang Transformasi Digital & Reformasi Birokrasi
Penulis Pendamping
Acep Candra Suhendar, S.I.Kom
– Content Writer Jabar Digital Service
Nita Fitriani, S.IP
– Content Writer Jabar Digital Service